2 Oktober 2025

Masa Depan Suram dan Skenario Rumit Timnas Korea Selatan di Piala Dunia U-20

3 min read

Tim nasional sepak bola U-20 Korea Selatan berada di bawah tekanan hebat setelah gagal meraih kemenangan dalam dua pertandingan awal babak penyisihan grup Piala Dunia U-20 FIFA 2025. Hasil ini tidak hanya menempatkan mereka di posisi sulit untuk lolos ke babak 16 besar, tetapi juga melukai harga diri mereka sebagai salah satu kekuatan sepak bola Asia. Situasi ini kontras dengan rival mereka, Jepang, yang melaju mulus.

Hasil Mengecewakan Meski Unggul Jumlah Pemain

Tim asuhan pelatih Lee Chang-won kembali gagal meraih hasil maksimal saat ditahan imbang 0-0 oleh Paraguay pada laga kedua Grup B yang digelar di Estadio Elías Figueroa Brander, Valparaíso, Chili, pada tanggal 1 Oktober. Hasil ini terasa seperti kekalahan, mengingat Korea Selatan memiliki keunggulan jumlah pemain. Gelandang Paraguay, Enzo González, diusir keluar lapangan setelah melakukan pelanggaran keras, yang membuat Korea Selatan bermain dengan 11 orang melawan 10 pemain Paraguay. Sayangnya, keunggulan tersebut gagal dimanfaatkan untuk mencetak gol kemenangan.

Sebelumnya, pada pertandingan pertama, Taeguk Warriors muda menyerah 1-2 di tangan Ukraina. Dengan koleksi hanya satu poin dari dua laga (satu hasil imbang, satu kekalahan), Korea Selatan kini terpuruk di dasar klasemen Grup B.

Kontras dengan Performa Jepang dan Sorotan Media

Di saat yang bersamaan, timnas U-20 Jepang justru menunjukkan performa impresif. Setelah mengalahkan Mesir 2-0 di laga pertama, mereka kembali meraih kemenangan meyakinkan 2-0 atas tuan rumah Chili. Dengan dua kemenangan beruntun, Jepang hampir bisa dipastikan mengamankan satu tempat di babak 16 besar.

Media Jepang, ‘The World’, menyoroti performa buruk Korea Selatan. “Korea Selatan, yang mencatatkan hasil luar biasa dalam dua edisi terakhir, kini belum meraih satu kemenangan pun di turnamen kali ini. Harga diri mereka telah terluka,” tulis media tersebut. Sebagai pengingat, Korea Selatan adalah runner-up pada edisi 2019 yang diperkuat oleh Lee Kang-in, dan berhasil mencapai babak semifinal pada tahun 2023.

Skenario Rumit Lolos ke Babak 16 Besar

Kini, nasib timnas Korea Selatan kembali harus ditentukan lewat “skenario hitung-hitungan” yang sudah tidak asing lagi bagi sepak bola negara itu di berbagai turnamen internasional. Mereka wajib memenangkan laga terakhir melawan Panama pada tanggal 4 Oktober mendatang dengan selisih gol sebesar mungkin untuk menjaga asa lolos.

Ada beberapa skenario yang bisa membawa Korea Selatan ke fase gugur:

  1. Lolos sebagai Peringkat Kedua: Peluang terbaik adalah dengan mengalahkan Panama dengan skor telak, sambil berharap laga antara Ukraina dan Paraguay yang sama-sama mengoleksi 4 poin memiliki pemenang. Jika ada pemenang dalam laga tersebut, Korea Selatan dapat finis di posisi kedua klasemen akhir Grup B melalui keunggulan selisih gol atau jumlah gol yang dicetak.

  2. Lolos sebagai Peringkat Ketiga Terbaik: Jika laga Ukraina vs Paraguay berakhir imbang, keduanya akan mengoleksi 5 poin. Dalam situasi ini, kemenangan atas Panama hanya akan menempatkan Korea Selatan di posisi ketiga. Namun, peluang belum tertutup sepenuhnya. Sesuai regulasi turnamen, empat tim peringkat ketiga terbaik dari semua grup berhak lolos ke babak 16 besar. Oleh karena itu, kemenangan besar atas Panama menjadi krusial untuk memperbaiki selisih gol dan bersaing dengan tim-tim peringkat ketiga dari grup lain.

Meskipun peringkat FIFA Panama (29) tidak jauh berbeda dari Korea Selatan (23), pertandingan ini diprediksi tidak akan mudah, mengingat kedua tim sama-sama tampil kurang meyakinkan di turnamen ini. Perhatian publik kini tertuju pada apakah Korea Selatan mampu keluar dari situasi sulit ini dan secara dramatis melaju ke babak 16 besar, melanjutkan tradisi mereka yang selalu berhasil melewati fase grup dalam beberapa edisi terakhir.