Sorotan NBA: Penantian Comeback Anthony Davis Berlanjut, Mavericks Hadapi Tantangan Strategis
2 min read
Kabar terbaru dari kubu Dallas Mavericks menyoroti kondisi fisik bintang mereka, Anthony Davis. Penantian untuk kembalinya Davis ke lapangan tampaknya masih akan berlanjut lebih lama dari yang diharapkan, memaksanya absen dalam periode penting bagi tim.
Situasi ini tidak hanya berdampak pada kekuatan tim di bawah ring, tetapi juga memaksa tim pelatih, yang dipimpin oleh Jason Kidd, untuk lebih mengandalkan eksekusi strategi yang berbeda. Dalam kondisi seperti ini, kemampuan fundamental seperti distribusi bola yang efektif, termasuk operan jarak jauh, menjadi semakin krusial.
Kembalinya Anthony Davis Kembali Tertunda
Anthony Davis dipastikan akan menepi setidaknya selama tujuh hingga sepuluh hari ke depan. Pemeriksaan medis terbaru yang dilakukan akhir pekan lalu menyimpulkan bahwa big man berusia 32 tahun itu masih belum siap untuk kembali beraksi.
Laga overtime melawan Portland menandai pertandingan kesembilan yang ia lewatkan secara berturut-turut. Meskipun Pelatih Kepala Jason Kidd menegaskan bahwa Davis sendiri sangat ingin kembali bermain, Kidd juga menekankan pentingnya waktu pemulihan tambahan ini agar sang pemain bisa benar-benar pulih total.
Intervensi Manajemen Demi Keamanan Jangka Panjang
Menurut laporan ESPN, Davis awalnya berencana untuk kembali pada awal November. Namun, rencana tersebut dihentikan oleh Gubernur Mavs, Patrick Dumont. Dumont dilaporkan menegaskan bahwa Davis hanya akan diizinkan bermain jika data medis secara jelas menunjukkan tidak ada lagi risiko cederanya memburuk.
Kekhawatiran terbesar adalah potensi cedera sekunder yang parah, misalnya pada tendon Achilles. Keputusan ini diambil mengikuti rekomendasi Direktur Kinerja, Johann Bilsborough, yang menyarankan pendekatan yang sangat hati-hati.
Kehati-hatian ini sangat beralasan. Sejak tiba melalui trade besar bersama Luka Dončić, Davis baru bermain dalam 14 pertandingan untuk Dallas. Ia sempat menderita cedera otot perut, dan pihak waralaba merasa ia kembali terlalu dini, yang kemudian mengakibatkan cedera aduktor. Masalah betis yang dialaminya saat ini memperkuat fokus tim pada stabilitas jangka panjangnya.
Adaptasi Permainan: Pentingnya Operan Jarak Jauh
Absennya pemain berpostur tinggi seperti Davis menuntut adaptasi dari rekan satu timnya. Dalam permainan bola basket modern, passing atau mengoper bola adalah teknik dasar untuk memindahkan bola kepada rekan satu tim. Salah satu tujuan utamanya adalah memberikan bola kepada rekan yang berada pada jarak yang jauh.
Dalam skenario di mana tim perlu menggerakkan bola dengan cepat melintasi lapangan, teknik yang digunakan untuk mengoper bola jarak jauh dalam permainan bola basket adalah overhead pass.
Memahami Teknik ‘Overhead Pass’
Secara harfiah, overhead pass berarti umpan di atas kepala. Pengertian overhead pass adalah sebuah teknik melempar atau mengoper bola yang dieksekusi dari atas kepala.
Dilansir dari Breakthrough Basketball, overhead pass tidak hanya ideal untuk operan jarak jauh, tetapi juga sangat efektif digunakan untuk mengoper bola kepada rekan setim yang memiliki postur tinggi—sesuatu yang ironisnya sangat dibutuhkan Mavericks saat ini.
Untuk melakukan teknik ini, pemain harus memegang bola menggunakan kedua tangan. Sikap awal badan harus menghadap ke arah rekan setim yang menjadi tujuan operan. Bola ditarik hingga ke atas kepala, lalu dilemparkan menggunakan dorongan kedua tangan. Sikap akhir dari teknik mengoper bola jarak jauh ini adalah berat badan dibawa ke depan, mengikuti arah lemparan untuk memastikan kekuatan dan akurasi.